Bagi sebagian orang, menjelajahi kuliner global adalah cara terbaik untuk merasakan pengalaman budaya yang mendalam. Salah satu hidangan yang cukup kontroversial dan menggugah rasa ingin tahu adalah sannakji, sebuah hidangan khas Korea yang terdiri dari gurita hidup yang masih bergerak saat disajikan. Apakah Anda penasaran dengan sensasi makan gurita yang bergerak? Artikel ini akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentang sannakji, mulai dari sejarah, cara penyajian, hingga tantangan yang mungkin Anda hadapi saat mencobanya.
Apa Itu Sannakji?
Sannakji (산낙지) adalah hidangan khas Korea yang terbuat dari gurita kecil (biasanya gurita laut yang muda) yang disajikan dalam keadaan segar dan hidup. Setelah ditangkap, gurita ini dipotong menjadi potongan kecil dan disajikan dengan cara yang sangat khas, yaitu dalam keadaan yang masih bergerak. Proses ini memberikan sensasi tersendiri bagi para penikmatnya, baik dalam hal rasa maupun tekstur.
Hidangan sannakji sangat populer di restoran-restoran Korea, terutama di daerah-daerah pesisir yang kaya akan sumber daya laut. Sannakji biasanya dimakan dengan saus wijen atau saus kedelai dan disertai dengan bahan pelengkap seperti biji wijen, minyak wijen, dan bawang putih untuk menambah cita rasa. Sannakji juga bisa dimakan dengan kimchi atau sayuran segar sebagai pelengkap.
Sejarah dan Asal Usul Sannakji
Sannakji sudah ada selama berabad-abad dan merupakan bagian dari budaya kuliner Korea yang kaya. Asal-usul pasti hidangan ini sulit untuk dipastikan, namun dapat dipastikan bahwa sannakji adalah salah satu cara unik bagi masyarakat Korea untuk memanfaatkan hasil laut segar yang melimpah di sekitar negara ini. Gurita, yang memiliki tekstur kenyal dan rasa yang ringan, telah menjadi bahan makanan utama bagi banyak negara, termasuk Korea, yang memiliki garis pantai panjang yang kaya akan hasil laut.
Meskipun sannakji telah lama ada, hidangan ini semakin populer di era modern karena banyaknya wisatawan yang penasaran ingin mencoba makanan ekstrem. Kini, sannakji tidak hanya ditemukan di restoran tradisional, tetapi juga menjadi bagian dari berbagai acara kuliner internasional.
Cara Penyajian Sannakji: Sensasi Gurita yang Masih Hidup
Proses penyajian sannakji cukup unik dan memerlukan keahlian khusus. Setelah gurita muda ditangkap, ia dibersihkan dan dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil. Bagian-bagian tubuh gurita ini tetap bergerak setelah dipotong, memberikan pengalaman makan yang berbeda dari hidangan laut lainnya. Tentunya, gerakan gurita yang masih hidup memberikan sensasi tersendiri, baik bagi pengunjung restoran maupun bagi mereka yang sudah terbiasa menikmati hidangan ini.
Proses Penyajian:
- Pemilihan Gurita: Gurita yang digunakan untuk sannakji biasanya adalah jenis gurita muda, yang masih berukuran kecil agar potongannya lebih mudah dicerna.
- Pemotongan: Gurita kemudian dipotong menjadi beberapa bagian, mulai dari tentakel hingga bagian tubuh lainnya. Meskipun dipotong, bagian tubuh gurita tersebut akan tetap bergerak karena refleks sarafnya yang aktif.
- Sajian: Potongan gurita disajikan segar dengan saus wijen atau saus kedelai, yang memberi rasa gurih yang lezat. Beberapa restoran juga menambahkan taburan biji wijen atau minyak wijen untuk meningkatkan cita rasa.
Pengalaman Makan Sannakji: Tantangan dan Sensasi
Makan sannakji bisa menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan makan makanan hidup. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mencoba sannakji:
1. Sensasi Tentakel yang Masih Bergerak
Salah satu hal yang paling mencolok dalam makan sannakji adalah tentakel gurita yang masih bergerak saat disajikan. Tentakel ini bisa menempel di mulut atau di lidah Anda, menciptakan pengalaman makan yang agak aneh. Gerakan tentakel ini disebabkan oleh aktivitas otot gurita yang masih berlangsung meskipun tubuhnya telah dipotong.
2. Tekstur Gurita yang Kenyal
Setelah dipotong, potongan gurita akan memiliki tekstur kenyal yang unik. Beberapa orang merasa bahwa tekstur ini sangat menyenangkan, sementara yang lain mungkin merasa agak sulit untuk dikunyah. Kuncinya adalah memastikan Anda mengunyahnya dengan benar agar tidak tercekik.
3. Risiko Tersedak
Tantangan lain saat makan sannakji adalah risiko tersedak. Karena tentakel gurita masih bergerak, terkadang potongan tersebut bisa terjebak di tenggorokan jika tidak dikunyah dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengunyahnya dengan hati-hati dan tidak terburu-buru.
4. Rasa yang Segar dan Ringan
Meskipun bentuknya agak ekstrem, rasa dari sannakji sangat segar dan ringan. Gurita memiliki rasa yang tidak terlalu kuat, tetapi lebih pada tekstur kenyal dan rasa laut yang segar. Saus wijen dan minyak wijen yang digunakan untuk menambah cita rasa memberikan rasa gurih yang menyatu dengan gurita yang lembut.
Manfaat dan Nutrisi Sannakji
Selain memberikan sensasi yang unik, sannakji juga kaya akan manfaat kesehatan. Gurita merupakan sumber protein yang sangat baik, serta mengandung asam lemak omega-3, vitamin B12, dan mineral penting lainnya, seperti zat besi dan seng. Mengonsumsi sannakji bisa memberikan manfaat kesehatan seperti:
- Menjaga Kesehatan Jantung: Omega-3 yang terkandung dalam gurita membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
- Meningkatkan Kesehatan Tulang: Kandungan mineral dalam gurita, seperti kalsium dan magnesium, baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit: Vitamin B12 dalam gurita dapat membantu memperbaiki sel-sel kulit dan menjaga kesehatan kulit Anda.