Ketika berbicara tentang makanan tradisional yang unik dan sering kali kontroversial, hákarl dari Islandia adalah salah satu yang pasti mencuri perhatian. Bagi sebagian orang, makanan ini mungkin terdengar aneh atau bahkan menjijikkan, tetapi bagi banyak orang Islandia, hákarl adalah bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner mereka yang kaya dan penuh sejarah.
Hákarl adalah hidangan yang terbuat dari daging hiu yang difermentasi, dan meskipun banyak yang menganggapnya sebagai tantangan kuliner, ada banyak aspek menarik dan bersejarah di baliknya. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang hákarl, bagaimana cara membuatnya, mengapa makanan ini begitu kontroversial, serta mengapa masih bertahan hingga saat ini di Islandia. Jika Anda penasaran tentang makanan tradisional yang paling unik di dunia, baca terus untuk mengetahui lebih lanjut!
Apa Itu Hákarl?
Hákarl adalah hidangan tradisional Islandia yang terbuat dari daging hiu Greenland. Daging hiu ini melalui proses fermentasi dan pengeringan yang sangat panjang. Daging hiu yang digunakan bukan sembarang hiu, melainkan hiu Greenland (Somniosus microcephalus), yang terkenal karena mengandung racun alami berupa senyawa urea dan trimetilamina oksida (TMAO) di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, daging hiu ini tidak bisa langsung dimakan begitu saja dan harus menjalani proses khusus untuk membuatnya aman untuk dikonsumsi.
Proses Pembuatan Hákarl
Pembuatan hákarl adalah proses yang membutuhkan waktu dan teknik yang sangat spesial. Prosesnya terdiri dari beberapa langkah yang panjang dan rumit:
- Pemilihan Hiu: Langkah pertama dalam pembuatan hákarl adalah memilih hiu Greenland yang sudah mati. Hiu tersebut kemudian dibersihkan dan dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan.
- Fermentasi: Potongan daging hiu kemudian ditempatkan di dalam lubang atau tempat khusus untuk difermentasi. Proses fermentasi ini berlangsung selama sekitar 6 hingga 12 minggu. Selama periode ini, daging hiu mengurai dan menghilangkan racun yang terkandung di dalamnya.
- Pengeringan: Setelah proses fermentasi selesai, daging hiu dibersihkan dan dipindahkan ke udara terbuka untuk dikeringkan. Biasanya, proses pengeringan ini berlangsung selama beberapa bulan, tergantung pada kondisi cuaca. Daging hiu yang telah difermentasi dan dikeringkan inilah yang kemudian menjadi hákarl.
- Penyajian: Setelah proses fermentasi dan pengeringan, hákarl siap disajikan. Biasanya, daging hiu yang telah dikeringkan ini dipotong menjadi potongan kecil dan dimakan sebagai camilan atau lauk pendamping makanan utama.
Mengapa Hákarl Begitu Kontroversial?
Bagi banyak orang yang belum pernah mencobanya, hákarl terdengar seperti tantangan kuliner yang ekstrem. Ada beberapa alasan mengapa makanan ini bisa dianggap kontroversial dan terkadang menjadi bahan olok-olok:
- Aroma yang Kuat: Salah satu ciri khas dari hákarl adalah aroma tajam yang dihasilkan dari proses fermentasi. Daging yang telah difermentasi dan dikeringkan memiliki bau yang sangat kuat, yang bisa membuat orang merasa tidak nyaman jika tidak terbiasa dengan baunya. Banyak orang yang pertama kali mencium aroma hákarl sering kali merasa mual.
- Rasa yang Khas: Rasanya juga sangat berbeda dengan makanan laut lainnya. Hákarl memiliki rasa yang sangat tajam dan kadang-kadang bisa sangat asam atau ammonia-like. Ini bisa membuat banyak orang merasa terkejut dan tidak tertarik untuk mencobanya lagi.
- Proses Pembuatan yang Tidak Biasa: Proses pembuatan hákarl yang melibatkan fermentasi dan pengeringan yang lama juga membuat makanan ini tampak sangat tidak biasa bagi banyak orang yang lebih terbiasa dengan cara memasak yang lebih cepat dan lebih higienis. Proses fermentasi yang tidak biasa ini juga menjadi salah satu alasan mengapa hákarl sering dianggap sebagai makanan ekstrem.
Manfaat dan Keberlanjutan Hákarl dalam Budaya Islandia
Walaupun kontroversial, hákarl memiliki makna penting dalam budaya Islandia. Makanan ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner negara tersebut selama ratusan tahun, bahkan lebih dari seribu tahun. Berikut beberapa alasan mengapa hákarl masih dipertahankan hingga saat ini:
- Warisan Budaya dan Tradisi: Hákarl adalah bagian dari tradisi panjang masyarakat Islandia. Proses pembuatan yang memakan waktu dan melibatkan teknik-teknik kuno membuatnya menjadi simbol ketahanan dan keterampilan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.
- Sumber Gizi: Hiu Greenland yang digunakan dalam pembuatan hákarl adalah sumber protein yang kaya dan dapat ditemukan melimpah di perairan dingin di sekitar Islandia. Sebagai makanan yang tidak membutuhkan banyak sumber daya untuk dibuat, hákarl merupakan makanan yang praktis di lingkungan yang keras dan terpencil.
- Keterikatan dengan Alam: Proses pembuatan hákarl juga mencerminkan cara orang Islandia berinteraksi dengan alam sekitar mereka. Menggunakan bahan-bahan alami yang dapat ditemukan di sekitar mereka, seperti ikan hiu, dan mengolahnya dengan cara yang sesuai dengan iklim, adalah contoh bagaimana masyarakat Islandia beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Bagaimana Cara Mencoba Hákarl?
Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba hákarl, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Kunjungi Islandia: Jika Anda berada di Islandia, Anda bisa menemukan hákarl di banyak restoran tradisional atau pasar lokal. Biasanya, hákarl disajikan sebagai bagian dari makanan khas Islandia atau sebagai camilan di acara-acara tertentu.
- Berani Coba di Festival: Anda juga bisa mencoba hákarl di festival makanan atau acara kuliner yang ada di Islandia, seperti Þorrablót, festival musim dingin Islandia yang merayakan tradisi kuliner Islandia.
- Cari Secara Online: Jika Anda tidak bisa ke Islandia, beberapa toko makanan internasional atau situs web yang menjual makanan khas bisa saja menawarkan hákarl yang dikemas dalam kondisi siap makan.