Casu Marzu Keunikan Keju Fermentasi dari Sardinia

Jika Anda seorang penggemar kuliner yang selalu mencari makanan unik dan eksotis, Casu Marzu pasti akan memikat perhatian Anda. Keju tradisional ini, yang berasal dari pulau Sardinia, Italia, terkenal karena keunikannya yang kontroversial: keju fermentasi yang mengandung larva hidup. Bagi sebagian orang, Casu Marzu adalah makanan yang menggugah selera dan menggambarkan kekayaan budaya kuliner Sardinia, namun bagi yang lain, ini bisa menjadi tantangan rasa yang berani. Artikel ini akan membawa Anda menyelami sejarah, proses pembuatan, dan kontroversi seputar Casu Marzu, serta mengapa keju ini tetap menjadi simbol budaya kuliner yang kaya dari Italia.


Apa Itu Casu Marzu?

Casu Marzu adalah jenis keju fermentasi tradisional yang berasal dari Sardinia, sebuah pulau di Italia. Keju ini terbuat dari susu domba dan dikenal dengan teksturnya yang sangat lembut dan rasa yang intens. Keunikan Casu Marzu terletak pada proses pembuatannya yang melibatkan penggunaan larva lalat untuk mempercepat proses fermentasi dan memberikan rasa yang sangat khas. Proses ini menghasilkan keju yang memiliki tekstur hampir cair, dengan rasa yang semakin kuat seiring waktu.

Namun, keju ini lebih dari sekadar makanan lezat. Casu Marzu adalah bagian integral dari warisan kuliner Sardinia dan menunjukkan bagaimana masyarakat setempat memanfaatkan teknik tradisional untuk menciptakan makanan yang benar-benar unik.


Proses Pembuatan Casu Marzu

1. Bahan Utama: Susu Domba

Pembuatan Casu Marzu dimulai dengan susu domba berkualitas tinggi, yang diproses menjadi keju Pecorino Sardo. Pecorino Sardo adalah keju keras tradisional yang dibuat dari susu domba dan memiliki rasa yang tajam dan sedikit asin. Setelah keju ini matang, proses pembuatan Casu Marzu dimulai.

2. Penggunaan Lalat untuk Fermentasi

Bagian yang paling menarik dari pembuatan Casu Marzu adalah penggunaan larva lalat untuk mempercepat fermentasi. Lalat Piophila casei, yang dikenal juga sebagai lalat keju, secara alami akan bertelur di permukaan keju. Larva-larva ini kemudian memakan keju dan menghasilkan enzim yang mengubah tekstur keju menjadi lebih lembut dan lebih cair. Proses ini berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kondisi penyimpanan dan preferensi rasa.

3. Proses Fermentasi dan Pematangan

Setelah beberapa minggu, larva akan tumbuh dan berkembang dalam keju, memberikan tekstur yang sangat lembut dan rasa yang sangat kuat. Larva biasanya masih hidup ketika keju disajikan, memberikan pengalaman kuliner yang sangat unik bagi mereka yang berani mencobanya. Selama tahap ini, keju mungkin memiliki bau yang cukup tajam, tetapi rasa dan teksturnya yang kaya sangat dihargai oleh penggemarnya.


Rasa dan Tekstur Casu Marzu

Rasa Casu Marzu sangat intens dan khas, dengan kombinasi antara rasa keju yang tajam dan rasa fermentasi yang dihasilkan oleh larva yang mengonsumsi keju. Teksturnya sendiri bisa sangat lembut, bahkan cair pada beberapa bagian, dengan lapisan luar yang lebih keras. Bagian dalam keju yang lebih matang memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih lembut, sementara bagian yang masih muda cenderung lebih padat dan lebih ringan rasanya.

Keunikan rasa inilah yang menjadikan Casu Marzu sangat dicari oleh mereka yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Bagi sebagian orang, pengalaman makan keju ini bisa menjadi pengalaman yang menggugah selera, sementara bagi yang lain, rasanya bisa terasa sangat kuat dan tidak biasa.


Legalitas dan Kontroversi Seputar Casu Marzu

Casu Marzu seringkali menjadi topik kontroversial karena adanya larva hidup yang terkandung dalam keju. Meskipun ini adalah bagian dari tradisi kuliner Sardinia, keju ini dilarang untuk dijual secara komersial di Uni Eropa, karena peraturan keamanan pangan yang melarang konsumsi makanan yang mengandung organisme hidup. Meskipun begitu, Casu Marzu tetap tersedia di Sardinia, biasanya dijual secara ilegal atau dalam lingkup terbatas di pasar lokal.

1. Masalah Kesehatan dan Keamanan

Pihak berwenang di Eropa mengkhawatirkan masalah keamanan kesehatan yang dapat timbul akibat konsumsi Casu Marzu, terutama terkait dengan larva yang ada dalam keju. Larva tersebut dapat mengandung bakteri berbahaya atau patogen yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Meskipun demikian, para pendukung keju ini berargumen bahwa proses fermentasi yang terjadi dengan larva hidup justru memberikan rasa yang unik dan bahwa keju tersebut aman untuk dikonsumsi jika disiapkan dengan benar.

2. Pertahanan terhadap Tradisi Kuliner

Meski ada pelarangan, keju ini tetap dipertahankan sebagai bagian dari warisan budaya Sardinia. Banyak orang Sardinia yang merasa bahwa Casu Marzu adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner mereka, yang telah dipraktikkan selama ratusan tahun. Mereka menganggap bahwa pelarangan ini mencampuri tradisi mereka dan merusak identitas kuliner mereka yang kaya.


Menikmati Casu Marzu: Cara Penyajian dan Tips

Jika Anda tertarik mencoba Casu Marzu, berikut beberapa tips dan cara penyajian yang bisa membantu Anda menikmati keju ini secara maksimal:

1. Makan dengan Roti atau Salami

Casu Marzu biasanya disajikan dengan roti tradisional Sardinia atau salami. Kombinasi rasa antara keju yang kuat dan makanan pendamping yang lebih ringan akan menciptakan pengalaman kuliner yang luar biasa. Beberapa orang juga menyarankan untuk memadukan keju ini dengan anggur merah untuk menyeimbangkan rasa yang intens.

2. Penyajian Larva

Jika Anda berani mencoba larva yang hidup, pastikan untuk memakan keju segera setelah disajikan. Biasanya, larva tersebut akan bergerak perlahan di dalam keju, memberikan sensasi unik saat dimakan. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman dengan ide ini, Anda masih bisa menikmati bagian keju yang lebih matang tanpa larva.

3. Nikmati dengan Pengalaman Kuliner Tradisional

Untuk pengalaman yang lebih autentik, cobalah Casu Marzu di Sardinia, di mana Anda bisa menikmati keju ini dalam suasana lokal yang kaya akan budaya dan tradisi kuliner. Banyak restoran lokal yang menyajikan Casu Marzu sebagai hidangan khas mereka, dan Anda bisa berbicara dengan penduduk setempat untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang cara membuat dan menikmati keju ini.

Tinggalkan komentar